Lawrence


Tempo hari kamu sempat bertanya, kalau aku punya anak nanti akan diberi nama siapa kira-kira. Aku tidak punya jawaban kemarin. Bukan karena belum pernah kepikiran, tapi aku sudah lupa saja. Sepertinya terakhir aku kepikiran soal itu waktu masih kelas 6 SD.

Kemarin di buku yang sedang aku baca, aku menemukan satu nama yang menarik perhatian. Sebenarnya nama ini sudah tidak asing di telingaku bahkan sangat familiar: Lawrence. Sangat familiar karena (akupun yakin kamu juga sudah tahu) ini adalah nama belakang host siniar favoritku. Tapi mestinya kau tahu juga, alasan aku naksir nama ini tentu tak seremeh itu (meski memang kadang beberapa hal terjadi atau terpilih karena alasan-alasan sederhana saja).

Dilahirkan dengan nama Thomas Edward Lawrence, T. E. Lawrence (begitu ia sering disebut) tumbuh besar dan pada masanya menjadi seorang pemimpin pemberontakan Arab melawan Turki. Pemberontakan yang sama sekali tidak mudah karena suku-suku Badawi yang dipimpinnya pada saat itu merupakan orang-orang tak berpengalaman dalam perang, sehingga mereka cenderung susah untuk diatur. Bahkan sebagian besar dari mereka belum pernah menembakkan senapan. Sementara pada saat itu Turki sudah memiliki tentara yang modern dan hebat. Namun dengan kecerdasan dan kegigihannya, Lawrence berhasil mengawinkan kegesitan dan ketangguhan masyarakat Badawi dengan insting bertahan hidup di alam mereka yang kuat. Dengan kemampuan itu, mereka tidak perlu membawa terlalu banyak logistik dalam perjalanan, yang akan memberatkan dan menyusahkan pergerakan. Selain itu, kesadaran akan keterbatasan sumber daya justru membuat Lawrence dan pasukannya tidak defensif dan lebih fleksibel dalam strategi dan pergerakan.

Setelah memenangkan beberapa kali pertempuran, ketika sedang melakukan serangan ke Aqaba terpaksa gugur dua pasukan Badawi dalam pertempuran yang membunuh dan menangkap 1.200 pasukan Turki. Sebuah kemenangan telak dengan perbandingan yang agaknya terdengar hampir mustahil (meski memang bukan berarti perbandingan ini dibangun dan membuat kesan bahwa satu dua nyawa dianggap tidak berarti atau tidak diperhitungkan). Namun disitu Lawrence paham betul bahwa tidak ada pilihan yang tanpa resiko atau konsekuensi sama sekali.

Maka seperti T. E. Lawrence, akupun berharap Lawrence junior-ku tumbuh menjadi orang yang gigih, cerdas, bijak, berani memilih dan mengambil risiko, berpikiran terbuka, serta tidak defensif. Oh ya! Aku tidak akan keberatan jika kau tertarik menggunakan nama yang sama untuk anakmu juga!

Ahhh, mari kita berandai-andai. Jika orang tuanya seperti aku, tentu Lawrence-ku adalah anak yang suka mempelajari hal baru, mudah merasa tertantang, gigih, dan (tentu saja) kompetitif. Tak masalah apakah ia laki-laki atau perempuan. Kau percaya juga kan kalau anak punya peluang besar untuk tumbuh jadi manusia yang cakap jika ibunya 'berisi' (?) Soal Lawrence-mu, akupun yakin ia tumbuh menjadi anak yang cerdas, sangat tenang penampilannya tapi seorang pemikir yang dalam, punya selera humor yang 'berbeda', cukup nakal tapi bertanggung jawab, namun cukup bijak dalam bersikap. Persis seperti ayahnya.

Lalu mungkin di suatu masa Lawrence-ku dan Lawrence-mu akan bertemu tanpa sengaja. Mungkin di taman bermain ketika masih kanak-kanak atau di sekolah lokasi mereka lomba mata pelajaran (yaa, aku yakin mereka adalah anak-anak yang cukup pandai untuk dikirim lomba sesekali). Atau mungkin di perguruan tinggi, entah di kampus yang sama namun beda jurusan atau beda kampus dan bertemu di acara study banding antar universitas. Lalu mereka saling tersenyum ganjil saat mengetahui bahwa (tanpa sengaja) nama belakang mereka sama, dan kalau sempat akan melontarkan kelakar lawas: Oh, apakah kita saudara? Nama belakang kita sama!

Ahh mungkin sampai sini kau sudah mulai muak dengan andai-andaiku yang cenderung lebih mirip omong kosong anak-anak seperti yang dilontarkan keponakanku yang masih kecil, tapi izinkan aku untuk diberi satu ruang lagi untuk berandai-andai: bagaimana jika Lawrence-ku dan Lawrence-mu lahir dan menubuh pada wujud satu manusia yang sama?

Komentar