Dirayakan Seperti Nina




Ga, aku berani bersumpah: laki-laki yang mungkin kau anggap menyebalkan dan cuek itu mencintaimu setengah mati. Tempo hari aku melempar sepucuk lagu padanya dengan catatan tambahan: Banyak orang yang nangis denger lagu ini, kamu relate nggakNina, sebuah lagu dari band rock asal Indonesia yang baru dirilis belakangan. Iya, aku relate dan merasakan betul ke Ega apa yang disampaikan di lagu itu dari waktu ke waktu; ia menjawab tak lama kemudian.

"... ini sumpahku padamu tuk biarkanmu
Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu.
Jadi lebih baik dibanding diriku ...
... Saat engkau teringat
Tengkar kita, manakala 
Maaf atas perjalanan yang tidak sempurna
Namun percayalah untukmu kujual dunia ..."

Sempat kugoda ketika ia bercerita kalau boneka macan putihnya kau bawa pergi ke luar kota sebagai teman tidur: dia pengen meluk kamu itu tapi terlalu takut, buat gantinya dia meluk bonekamu. Tapi dia tertawa saja. Dia bahkan mengingat berapa kali persisnya kau berusaha memeluknya selama kalian bersama. Tiga kali.

Kamu duluan aja, aku nunggu Ega sampe rumah dulu, dia baru pulang shift malem; katanya padaku dengan suara agak parau. Saat itu memang sudah lewat tengah malam. Ia bahkan menahan kantuknya (yang akan ditabung di jam istirahat kantor esok hari) untuk sekedar memastikan kau tiba di rumah dengan selamat setiap kali kau shift malam.

Jika tak kutanya, memang ia tak banyak bercerita tentangmu. Tapi aku berani bertaruh, separuh hidupnya ia upayakan betul untuk kebahagiaan dan keselamatanmu, seorang wanita yang selalu disayangi dalam diamnya. Yang ingin selalu ia rayakan seperti Nina dirayakan pamannya di atas panggung. Salam hormatku selalu untuk kakakmu, Ga.

Komentar