Dirayakan Seperti Nina
Jadi lebih baik dibanding diriku ...
Maaf atas perjalanan yang tidak sempurna
Namun percayalah untukmu kujual dunia ..."
Sempat kugoda ketika ia bercerita kalau boneka macan putihnya kau bawa pergi ke luar kota sebagai teman tidur: dia pengen meluk kamu itu tapi terlalu takut, buat gantinya dia meluk bonekamu. Tapi dia tertawa saja. Dia bahkan mengingat berapa kali persisnya kau berusaha memeluknya selama kalian bersama. Tiga kali.
Kamu duluan aja, aku nunggu Ega sampe rumah dulu, dia baru pulang shift malem; katanya padaku dengan suara agak parau. Saat itu memang sudah lewat tengah malam. Ia bahkan menahan kantuknya (yang akan ditabung di jam istirahat kantor esok hari) untuk sekedar memastikan kau tiba di rumah dengan selamat setiap kali kau shift malam.
Jika tak kutanya, memang ia tak banyak bercerita tentangmu. Tapi aku berani bertaruh, separuh hidupnya ia upayakan betul untuk kebahagiaan dan keselamatanmu, seorang wanita yang selalu disayangi dalam diamnya. Yang ingin selalu ia rayakan seperti Nina dirayakan pamannya di atas panggung. Salam hormatku selalu untuk kakakmu, Ga.
Komentar
Posting Komentar