UNTUK MENJADI PERHATIAN, DIRIKU!


Untuk diriku di usia 20 tahun, masa-masa yang sedang kamu jalani ini bukan masa yang mudah ya? Tugas kuliah bertambah banyak dan makin menantang (re: deadlinenya kurang masuk akal), tanggung jawab di organisasi bertambah, belum lagi beberapa staf disana mulai ilang-ilangan dan kurang kooperatif, beberapa sengaja menggunakan orang-orang dekatmu sebagai pancingan lalu menusukmu dari belakang, kamu juga mulai bertengkar dengan sahabat baikmu karena organisasi, teman baik baru datang dan sesekali kamu kehilangan mereka, jam pulang semakin malam, makan semakin jarang, tapi di rumah kamu harus berusaha seolah semua terkendali dan baik-baik saja dengan mengupayakan seluruh sisa tenaga yang tersisa di ujung hari untuk sekedar menemani mama belanja atau makan malam bersama di luar. Apapun yang sedang kamu hadapi sekarang, aku berterima kasih karena kamu mau bertahan dan tetap berusaha mengupayakan yang terbaik di waktu-waktu yang berat itu. 

Aku tahu, sesekali kamu sangat malas dan kelelahan menghandle semuanya sendirian. Lalu disitu kamu mulai menjadi pemarah dan agak menyebalkan, beberapa kali tidak terkontrol, dan hilang kendali. Tapi tidak apa-apa, lakukan yang ingin kamu lakukan dan katakan yang ingin kamu katakan. Jika itu sikap dan perkataanmu saat itu tepat dan bijak, syukur dan selamat buatmu! Kamu sudah belajar sesuatu dari pengalaman sebelumnya dan sudah naik kelas! Tapi jika sikap dan perkataanmu saat itu kurang bijak dan tidak tepat (ahh sepertinya lebih banyak yang ini ya? Hehe), tidak apa-apa. Kamu memang mungkin perlu melakukan dan mengatakannya untuk tahu bahwa itu kurang bijak dan tidak tepat; supaya kedepannya cara itu tidak lagi kamu gunakan di kesempatan mendatang. Lalu mungkin kamu bertanya, kalau suatu saat kesalahan itu diulangi lagi bagaimana? Ya belajar lagi, tidak apa-apa. Ambil kesempatan untuk belajar. Kamu sekarang sudah dewasa dan banyak hal perlu kamu pikirkan dan putuskan sendiri. Mungkin ketika kecil dulu, kamu sering dilarang melakukan kesalahan dengan bentakan atau hukuman yang merisaukan. Tapi itu sudah berlalu dan kamu bukan anak kecil itu lagi. Jadi tidak perlu terlalu khawatir dan cemas yaa kalau melakukan kesalahan. Asal sudah diusahakan sebaik-baiknya dan kamu tidak alpa meminta maaf serta mau bertanggung jawab atas kesalahan, semua akan baik-baik saja kok. Percaya deh!

Di beberapa kesempatan, sepertinya kamu mulai resah memikirkan masa depan. Setelah lulus nanti harus kerja dimana ya? Kalau ternyata dasar pengetahuan dan pengalaman yang dipunya nggak pernah cukup buat bersaing dengan kandidat lain gimana ya? Jadi apa yaa aku di masa depan nanti? Atau setelah melihat dan merasakan beberapa peristiwa yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya, kamu mulai berandai-andai: kalau sekarang aja seberat ini gimana nanti yaa? Dari situ kamu menjadi lebih resah dan takut daripada yang semestinya. Karena yang kamu takutkan adalah sesuatu yang abstrak jauh di depan, bukan yang benar-benar sedang kamu hadapi saat itu. Aku memahami perasaan itu. Tapi aku ingin kamu tahu, bahwa memang di depan jalan tidak selalu halus dan tikungan tidak selalu sepi. Selalu ada saja lubang-lubang jalanan atau paku-paku tersebar di jalan yang akan kamu lewati. Pun juga di tikungan-tikungan jalan, nggak jarang kamu akan menemui orang-orang yang belok tanpa sen atau tiba-tiba muncul dan memotong jalanmu. Yaa, semua itu akan kamu hadapi. Tapi nanti, belum sekarang.

Tentu kamu sangat penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi di waktu mendatang. Kamu berharap bisa menyiapkan diri sejak dini untuk mengahdapi semua itu. Tapi percayalah, sekalipun saat ini kusampaikan padamu apa-apa yang terjadi nanti, kamu tidak akan kuat membayangkannya sekarang. Yaa, sama seperti yang kamu alami sekarang, belakangan ini. Tentu di masa lalu kamu nggak pernah membayangkan harus menghadapi teman baikmu yang ada kecenderungan ingin bunuh diri dijadikan umpan oleh orang rekan organisasimu untuk menusukmu dari belakang, kan? Toh ketika itu terjadi, sebisa dan sekuat isi hati dan pikiran, kamu berusaha tetap memeluk perasaan teman baikmu agar tetap 'hidup' sambil menendang-nendang perasaan jengkelmu dikhianati. Jadi tenang saja, ketika terjadi sesuatu, Tuhan memberikannya sepaket dengan orang-orang dan sumber daya yang bisa membantumu melewati itu semua. Mereka akan muncul berupa berbagai hal dan dari beberapa penjuru, baik berupa orang-orang disekitar, cerita, lagu, film, tontonan, peristiwa, bahan bacaan, dan elemen atau hal-hal lain. Persoalannya adalah bagaimana kamu bisa menyadari dan 'mengoptimalkan' apa-apa yang sudah Tuhan siapkan buatmu. Tidak tahu atau tidak menyadari sumber daya apa saja yang tersedia, dan tidak tahu bagaimana mengoptimalkannya? Disitulah saatnya kamu belajar. Gandeng semesta untuk membimbingmu menemukan dan memahami bagaimana kamu bisa bekerja sama dengan mereka. 

Menjadi dewasa dengan bertanggung jawab atas diri sendiri dan banyak hal lain juga tidak semenyeramkan itu kok. Tidak melulu soal susah payah dan sedih terseok-seok sepanjang waktu. Ada saatnya nanti kamu mengalami hal-hal itu tapi kamu sudah bisa berdamai dengan keadaan dan dirimu sendiri. Jadi alih-alih merasa sedih dan terpuruk atas apa yang terjadi, dengan legowo kamu akan mengatakan hal-hal semacam ini: Oh, jadi ini rasanya jatuh cinta di usia dewasa! Oh, jadi ini rasanya ditinggal nikah! Ok, jadi ini rasanya setengah mati merindukan aroma kuat dari memori masa kecil (aroma tembakau yang dibakar)! Oh, jadi ini rasanya dijadikan kambing hitam di lingkungan kerja! Oh, jadi ini rasanya dipersalahkan karena melawan ketidakadilan dan menuntut apa yang menjadi hakku! Oh, jadi ini rasanya angka di rekening menipis tapi masih banyak tanggungan yang perlu diselesaikan! Oh, jadi ini rasanya pagar rumah ditempel surat pencabutan dari PDAM karena terlambat membayar tagihan! Oh, jadi ini rasanya ditipu dan uang hampir dibawa lari developer! Ahh, jika semua kusampaikan disini kamu makin pusing nanti. Hahaha. Tenang saja, akan ada saatnya pusingmu tak lagi sama dari waktu ke waktu. Semoga semakin hari, semakin bertambahnya waktu dan masa, pusingmu semakin banyak diiringi penerimaan yang lapang dan gelak tawa yang menggelegar yaa!

Komentar