PERKARA HAUS

Mas, ada beberapa hal yang terjadi di hidupku akhir-akhir ini yang tidak kuceritakan padamu. Semua berada di kepala, mereka berlarian dan saling menggigit satu sama lain! Jika ada yang saling menggigit, tentu ada yang terluka. Yaa, mereka mulai berani memangsa dan keji terhadap satu sama lain terutama ketika aku tidur. Maka tidurku menjadi seperti tak berarti akhir-akhir ini, karena sebangunku di pagi hari, aku merasa seperti baru ikut lomba marathon 5 km. Capek banget! Liarnya mereka di kepalaku termanifestasi pada mimpi-mimpi bermuatan sadis: aku terlibat di sebuah pembunuhan berencana, aku membentak dan memaki murid-murid juga kakakku, dan mimpi-mimpi lain yang tak kuingat betul persisnya.

Betul memang ada beberapa hal yang cukup mengganggu pikiran dan perasaanku akhir-akhir ini: ada beberapa tugas menantiku di depan mata, mereka akan dieksekusi dalam waktu dekat. Tapi soal persiapan, sungguh aku merasa membutuhkan seluruh waktu yang ada untuk mempersiapkannya. Semakin kupersiapkan, isi kepalaku semakin tergerus seperti dikeruk garpu besi rasanya.

Karena aku merasa aku harus tetap tidur dengan benar, semalam aku menempelkan sebuah plester penurun panas di kepala. Memang benar, dahi jadi sejuk rasanya. Akupun berharap sejuknya akan merasuk juga sampai ke dalam kepala. Karena kupikir kalau ia bisa menurunkan panas badan, seharusnya ia bisa mendinginkan isi kepala (yang tentu adalah bagian dari badan juga): setidaknya agar mereka tidak saling main api di dalam malam ini. Karena jika sampai malam ini mereka bermain api lagi, aku tidak yakin akan ada berapa orang lagi yang harus terbunuh di mimpiku malam ini.

Maka dibalik selimut abu-abu (yang sengaja kubeli di pusat perbelanjaan kala ia sedang diskon besar-besaran) kusesapi setiap inchi waktu yang kulalui beberapa waktu belakangan. Hingga akhirnya di sebuah ujung, aku menyadari sesuatu: ahh ternyata bisa jadi seberbahaya ini yaa manusia ketika ia sedang haus dan tak merasa terpuaskan.

Komentar