SKENARIO


Nda, menurutmu apa benar hidup kita ini sudah ada skenarionya? Sejak sekolah aku selalu penasaran, kalau memang hidup ini sudah ditentukan jalan dan skenarionya, kenapa kita masih "seolah-olah" diberi kesempatan untuk memilih ya? Ohh, atau jangan-jangan pilihan-pilihan kita sebenarnya adalah bagian dari skenario yang tidak kita sadari? Ahh, tapi bagaimana dengan dosa? Apa iya jalan untuk memilih dosa sudah ditentukan? Bukankah yang ini kurang masuk akal Nda? Oh atau seperti ini, kita manusia diberikan beberapa pilihan. Masing-masing pilihan dengan konsekuensi dan cabang jalannya sendiri. Beberapa mungkin akhirnya bertemu di persimpangan dan ujung cabang yang menyatu, beberapa yang lain membuat jalan menyimpang yang ujung cabangnya tak menyatu lagi dengan lainnya. Sepertinya yang ini lebih masuk akal ya, Nda?

Tapi Nda, ada kalimat turunannya lagi dari kalimat populer "hidup sudah ada suratan takdirnya"; ada yang bilang "karena hidup sudah digariskan, jadi tidak perlu terlalu takut dan khawatir akan apapun". Ahh apa iya Nda? Kalau ternyata di suatu waktu kita salah melangkah dan ternyata jalan bercabangnya menuju ke jurang, apakah kita harus tetap merasa tenang dan baik-baik saja? Ohh ataukah di bawah jurang sana ada balon atau kasur yang siap menerima badan kita yang terpelanting masuk? Lalu di mana letak resikonya Nda? Pada rasa takut dan khawatir sungguh di detik-detik ketika terpelanting? Ahhh, bukankah ini semua terasa rumit Nda?

Setiap kali aku memikirkan itu semua, aku selalu ingat kamu yang mengklaim diri sebagai penikmat hidup. Karena hidup harus dinikmati, katamu. Ahh, memang jika terus dicari dan dimasuk-masukkan ke dalam logika kita yang sempit ini, mungkin kita nggak akan pernah menemukan jawaban dari semua pertanyaan di hidup ya Nda. Maka untuk membesarkan hati, kita bisa menganggap bahwa pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab itu adalah misteri dan rahasia semesta. Yaa, rahasia skenario semesta yang perlu kita nikmati sebisanya.

Komentar