TANYA
Seorang rekan bertanya,
“lulusan mana kamu dulu?”
Tentu dengan lantang dan bangga kusebutkan almamater yang
menggemblengku tak kurang-kurang selama 4 tahun
Tersirat ekspresi tak terbaca disana
“Sayang sekali kamu hanya diposisi sekarang ini. Mengapa tidak
mencoba posisi yang lebih tinggi?”
Kehabisan kata, aku tertawa renyah
dengan tetap menenteng beberapa berkas di tangan
“Ahh, atau nikahi saja pekerja tetap disini. Haha. Eh sudah
punya pacar belum?”
tanpa kata, hanya gelengan kepala enggan yang nampak
“Wahh baguslah, cari calon orang sini saja.”
Berkas di tangan sudah meraung,
bergurau kelewatan bersama lengan
melorot sedikit hampir jatuh,
akhirnya menyita perhatian dan menyelamatkan dari
percakapan
Tak beda dengan pikiranku,
yang kemudian ikut bergurau dengan perasaan
Kelewatan sedikit,
menghasilkan ngilu dikeduanya
Berkas sudah lama berhenti bercanda dengan lengan,
tapi pikir terus mengajak rasa beradu
meninggalkan tanya tersemat,
“Apa aku salah?”
Komentar
Posting Komentar