BUKAN SEKEDAR, SUKA


 

Seorang pria dua puluh tahun
diwawancara seorang artis ibu kota
Belakangan namanya naik daun,
lantaran fasih berbahasa asing
Tak hanya satu, empat bahasa asing dilibasnya bermodal belajar dari internet
Keahliannya dijajal dan diasah dengan aplikasi panggilan video acak
Lawan bicaranya tentu beraneka ragam,
tapi disempitkan pada wanita-wanita dari negara-negara dengan bahasa yang dikuasainya
Agar sekali dayung, tiga pulau terlampaui
sambil mengasah skill, menghasilkan konten pula sekaligus
Banyak yang bertanya-tanya apa motivasinya belajar begitu banyak bahasa,
beberapa mengajukan tuduhan ia melakukannya sekedar agar bisa menggoda wanita-wanita luar negeri
Konyol memang.
Tentu pertanyaan ini diajukan jua saat sesi wawancara
Diharap sungguh jawaban yang diplomatis nan filosofis
“Karena suka. Karena saya suka.”
Diberinya penekanan lebih pada kata suka, meski tak lepas dari gaya penyampaian santai
“Lalu apa harapan atau mimpi besarmu setelah ini?”
“Menguasai lebih banyak bahasa, minimal 10 bahasa misalnya,” disematkannya senyum mengembang sarat arti
“Lalu setelah itu? Apa yang mau kamu lakukan dengan itu?”
“Membuat video,” singkat. namun katup mulutnya di kata terakhir seolah pertanda memang hanya itu yang ia mau.
Melakukan apa yang disukai
Mengejar sesuatu hingga mati,
karena suka
Sungguh jadi modal sekaligus tujuan hidup
yang tak pernah terasa sederhana di matanya

Komentar