YANG DICARI
“Apa yang dicari dan ditunggu dalam hidup?”
Kalau pertanyaan ini disebar dan semua orang dipersilahkan
menjawab,
tentu akan ada beragam jawaban berbeda
Beberapa mungkin bisa sama, tapi motivasinya bisa jadi tetap
beda
Tapi kalau aku yang ditanya,
aku akan jawab: KENIKMATAN
Kenikmatan atas apa?
Ya atas apapun. Atas diriku, waktuku, apa yang kupunya, apa
yang kuimpikan, dan atas kenikmatan itu sendiri.
Jadi kenikmatan ini tujuan?
Bukan, kenikmatan bukan sekedar tujuan tapi perjalanan. Kalau
dialami dengan benar, apa yang ada sekarang harusnya juga nikmat
Kalau benar,
kalau tidak?
Kalau tidak, mungkin nikmat tapi tidak akan terasa
Jadi kenikmatan
itu bagian dari rasa atau bukan?
Mungkin. Tapi mungkin juga dia substansi sendiri yang terpisah
dari rasa, yang butuh dirasakan
Jadi apa
yang paling nikmat?
Pilihan. Hidup paling nikmat adalah hidup dengan pilihan,
dan kesempatan memilih.
Pilihan
atas apa?
Atas apapun. Semakin banyak yang bisa dipilih, semakin nikmat.
Seharusnya.
Tapi setiap
pilihan punya konsekuensi, apa akan tetap nikmat?
Nah, justru karena itu. Semakin banyak pilihan, lahan
pertimbangan konsekuensinya makin luas.
Jadi apa
yang paling bisa menghasilkan pilhan dan kenikmatan?
Awalnya kupikir uang dan kekayaan. Tapi setelah aku tiba di
salah satu pilihan, aku tahu kalau uang nggak bisa membuat semua pilihan.
Apa
satu pilihan itu?
Pilihan untuk mencintai dan menikmatimu. Sungguh tak bisa kubeli, kecuali kau dengan cuma-cuma mau memberi.
Jika pertanyaanya demikian, maka yang terlintas jawabannya ialah ke-tidak-terikat-an. Karena memiliki harus siap kehilangan. Sebab perjumpaan berakhir pisah. Sebab mencintai bersiap lapuk. Sedang menikmati adalah diri sendiri.
BalasHapus